Monday, January 5, 2015

Memotret dari Dalam Pesawat Terbang

Sebetulnya tak ada yang berbeda antara memotret di daratan dengan memotret dari atas daratan. Semuanya butuh persiapan, baik posisi maupun peralatan yang kita gunakan. Kali ini saya akan mengulas hal-hal yang harus kita siapkan ketika memotret dari pesawat terbang. Dalam hal ini kita bertindak sebagai penumpang biasa.

1. Persiapan Posisi Duduk. 
Datanglah ke meja ceck in lebih awal. Jika airlines Anda mempunyai fasilitas web ceck in, pergunakan fasilitas tersebut. Hal itu berguna untuk keleluasaan kita memilih tempat duduk di pesawat terbang nantinya. Pilihlah tempat duduk dekat jendela, bukan dekat lorong. Jendela kiri atau kanan? Ini amat tergantung pada arah take off maupun landing pesawat terbang yang kita naiki. Sebagaimana kita ketahui, pesawat terbang akan take off dan landing melawan arah angin. Masing-masing bandara memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebagai gambaran, secara umum di bandara Soekarno Hatta, pesawat akan take off ke arah barat, lalu berbelok ke Teluk Jakarta. Sebaliknya jika landing, pesawat akan datang dari arah Timur. Pelajarilah arah take off dan landing pesawat karena hal ini menentukan keberhasilan sudut pemotretan kita.

Foto ini saya ambil sesaat setelah take off dari bandara Soekarno-Hatta, Banten. Saya duduk di lajur sebelah kiri mepet jendela. Cuaca pagi itu, sekitar pukul 08.00 WIB amat cerah. Begitu airborne, pesawat langsung belok kanan ke arah teluk Jakarta. Pada sudut ini, bandara bersudut tegak lurus dengan posisi pesawat sehingga garis landasan amat simetris.

Bandara Soekarno Hatta


2. Persiapan Alat.  
Pemotretan dari atas pesawat udara memerlukan beragam jenis lensa, sesuai kebutuhan. Secara umum kita membutuhkan lensa sudut lebar karena sasaran kita adalah bentang alam atau pemandangan. Lensa telephoto kadang kita gunakan jika kita ingin mengambil detail dari sebuah obyek, misal gunung berapi, awan, dan sebagainya.
Simpanlah kamera beserta peralatan pendukungnya (lensa) di tas yang akan kita bawa ke kabin. Tas tersebut sebaiknya tak usah dimasukkan ke dalam loker barang di atas tempat duduk kita. Hal ini terkait dengan waktu pemotretan yang biasanya terjadi pada saat pesawat take off atau landing. Segera keluarkan kamera dan pasanglah lensa yang sesuai dengan kebutuhan. Kamera tersebut bisa kita pangku atau kita letakkan di bawah tempat duduk kita.
Selain kamera dan lensa, siapkan juga kain untuk mengelap kaca jendela pesawat. Saya sering menjumpai lapisan minyak yang menempel di jendela pesawat. Saya menduga hal itu berasal dari keringat wajah penumpang yang tadinya duduk di situ.





3. Persiapan Menjepret Momen.
Kapan kita memotret dari atas pesawat? Momen terbaik adalah saat pesawat sedang bermanufer sesaat setelah take off atau ketika akan landing. Pada saat itu pesawat akan berbelok ke kiri atau ke kanan sesuatu rute yang dituju. Jika kita berada pada sisi jendela yang tepat, maka daratan akan berada persis di bawah kita. Begitu momen tersebut tiba, segera lakukan pemotretan. Manuver pesawat biasanya tak berlangsung lama. Setelah mencapai ketinggian jelajah normal, pesawat akan sejajar dengan bumi sehingga posisi pemotretan akan lebih sulit. 

Demikian juga saat menjelang pendaratan / landing. Pada posisi ini, pesawat akan menikung ke kiri atau ke kanan sesuai arah pendaratan. Lagi-lagi posisi duduk kita amat menentukan hasil pemotretan.

Demikian beberapa tips terkait pemotretan dari atas pesawat terbang. Selamat memotret.

Lembah Baliem, Wamena
Teluk Jakarta


Gunung Semeru dan Bromo

Prambanan Express

Somewhere beyond Sumatera
Jembatan Barelang, Batam

2 comments:

Pradirwan said...

Bagus euy foto-fotonya...
Itu pake kamera apa pak?

Masla said...

Makasih Mas... Canon 5D milik kantor...hehe..