Saya agak terhenyak ketika membaca email yang isinya memuat
komentar seseorang terhadap tulisan sahabat saya, mas Ichan. Tulisan
tersebut mengulas perjuangan teman-teman pegawai pajak yang bertugas di
KPP. Pratama Batulicin, Kalimantan Selatan. Betapa hari-hari mereka jauh
dari sanak keluarga. Betapa dedikasi mereka pada tugas negara meski
dengan segala keterbatasan dan menghadapi tantangan alam yang mematikan.
Tulisan itulah yang memecut semangat saya untuk juga menulis hal
serupa. Kebetulan kami berdua mendapat tugas yang sama. Saya bersama mas
Yos dan Angga ditugaskan ke Putussibau. Yang membedakannya mungkin
sudut pandang dan gaya bertutur kami. Saya lebih menonjolkan beratnya
tantangan alam dari sisi saya yang menjalani tugas ini, sementara mas
Ichan mengambil sudut lebih banyak dari sisi teman-teman yang
sehari-hari bertugas di sana.
Saya memang tidak berani terlalu menilai seseorang berdasar apa yang
saya temui sesaat. Pengalaman saya mengajarkan bahwa manusia itu
makhluk yang amat dinamis, fluktuatif, malah terkadang amat skeptis.
Makanya saya tidak berani mengambil sudut pandang tulisan saya dari sisi
mas Yusman, pak Wagimin atau Rian, karena bisa saja saya salah menilai.
Bisa saja mereka berakting seolah-olah mereka enjoy menjalani
keseharian di perantauan tanpa kesah sama sekali, padahal kenyataannya
tidak seperti itu.
Tulisan ini tidak bermaksud meng-counter tulisan mas Ichan. Saya
percaya dengan keteguhan hati teman-teman di perantauan. Saya percaya
mereka berkomitmen menjaga integritas nilai-nilai organisasi. Komentar
dari seorang respondenlah yang membuat saya tergelitik. Seseorang yang
saya taksir adalah pegawai KPP. Pratama Batulicin agak membantah
penilaian penulis tentang personality tokoh-tokoh di tulisan itu. Sang
komentator bilang bahwa kenyataannya mereka adalah orang-orang yang suka
mengeluh ditempatkan di Batulicin.
Saya jadi merenung setelah membaca hal itu. Saya mencoba
mengingat-ingat lagi, adakah teman sekerja saya yang bertugas di
homebase yang tidak pernah mengeluh? Rasanya tidak ada, semua pernah
mengeluh, bahkan ada juga yang mengumpat. Atau apakah saya yang notabene
juga bertugas di homebase, dengan jobdesk yang menurut beberapa teman
amat enak karena sesuai hobi pernah mengeluh? Amat sering. Saya juga
pengeluh. Saya sering kesal dengan institusi saya yang lamban dan tambun
ini.
Lantas apakah ketika kita mengeluh itu berarti kita telah ingkar
sebagai pegawai yang baik? Kok rasanya terlalu dangkal apabila
persoalannya kita sederhanakan seperti itu.
Nilai pekerjaan kita terletak pada sejauh mana kita memikulnya, bukan bagaimana cara kita menjalankannya.
Imho....
3 comments:
Masalahnya Anda itu berkeluh kesah pada orang yang tak sepantasnya anda berkeluh kesah. Coba Anda berkeluh kesah pada Tuhan Anda, ga ada yang akan tersakiti sama keluhan Anda. Sudahlah, Anda itu kerja aja dengan sebaik-baiknya, nikmati kejayaan Anda!!!
Makasih sudah mampir dan berkomentar terhadap opini saya, mas/mbak/dik/kak/pak/bu.
Mohon maaf jika saya tak bisa memberi sebutan dengan tepat ke Anonymous...
(Srimuliani Handoyokusumo; Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag Berau)
Berawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA Berau dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. Waktu pun terus berjalan, karena tertanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA Berau dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa was-was dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimisku memang timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 11 Desember 2013 namun di undur tanggal 18 Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 3 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku.
Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku. Semua hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada :
1. ALLAH SWT; karena KepadaNya kita mengemis dan memohon.
2. Suami dan Anak [DikMa]; Dukungan Do’anya sangat berharga dalam pencapaian saat ini.
3. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama, terima kasih Kakak Perempuan ku, terima kasih Kakak Laki-laki ku tak terlepas juga buat teman-temanku terimakasih semuanya.
4. Terimakasih untuk khususnya Bpk.IR.AGUS SUTIADI M.SI beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.anda ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi nomor bpk IR.AGUS SUTIADI M.SI,0852-3687-2555.
Post a Comment